Friday, August 3, 2012

Sengkuni Pengobrak Abrik Dunia


Nama Sakuni cukup dikenal sebagai seorang pejabat kerajaan Astina. Ia beperan penting membentuk watak dan prilaku kaum Kurawa. Tetapi sifatnya tidak mencerminkan seorang pendidik yang baik. Hatinya buruk, dengki tapi pengecut dan licik, Ia selalu melakukan manuver politik memburuk-burukan nama baik kaum Pandawa dengan tujuan tahta kerajaan tidak jatuh ke tangan Yudhistira melainkan kepada Duryudana keponakannya.



Setelah Prabu pandu wafat, atas keputusan Dewan sesepuh tahta kerajaan Astina untuk sementara dipercayakan kepada Destarata dan harus diserahkan apabila yudhistira telah dewasa. Tetapi di saat itu pula usaha Sakuni semakin meningkat. Berbagai cara di lakukan untuk merubah karakter kaum Kurawa memutar balikan fakta sejarah, bahwa sesungguhnya Kurawalah yang paling berhak atas tahta kerajaan Astina, usahanya berhasil menanamkan perasaan benci terhadap Pandawa. Sejak itu sering terjadi konflik fisik antara kedua golongan yang masih bersaudara itu.

Siapa Sakuni? Sebenarnya ia tinggal di nagara Trigan Talpati. Istrinya bernama Sukesti. Suatu waktu ia mendengar berita bahwa di negara Mandura sedang diadakan sayembara memperebutkan Dewi Kunti yang cantik jelita. Ia berangkat bersama kakaknya Dewi Anggandari. Tapi malang sayembara telah berakhir dengan pandu sebagai pemenangnya serta memboyong Dewi Kunti ke negeri Astina.

Karena sifatnya serakah dan merasa dirinya gagah, di perjalanan ia ingin merebut Putri Mandura itu dari tangan Pandu. Tetapi usahanya gagal setelah tidak mampu mengungguli kesaktian pandu. Sebagai imbalan atas kekalahannya, ia serahkan Tunggandari untuk dijadikan permaisuri Prabu Pandu. Penyerahan itu merupakan taktik agar ia mendapat kedudukan terhormat di kerajaan itu. Namun taktik itu gagal karena Pandu menolak pemberian gratis tanpa perjuangan. Akhirnya Gandari diserahkan kepada Destarata yang buta matanya. Sejak itulah timbul obsesi itu terpuaskan setelah ia berhasil mendudukkan Duryudana sebagai raja Astina. Keberhasilannya itu karena taktik liciknya Sakuni yang mengalahkan pandawa dalam permainan judi. Lebih tragis lagi Pandawa harus dibuang selama 13 tahun merana di hutan belantara.

Harya Sangkuni

Masa pembuangan telah berakhir dan Pandawa menuntut dikembalikannya tahta kerajaan. Tetapi Duryudana menolak keras sehingga perang besar sesama keturunan Barata tak terhindarkan. Akibatnya seluruh keluarga Kurawa ludas tandas dalam perang itu dan Sakuni sendiri harus menebusnya dengan kematian yang amat mengerikan.

Arya Bima melampiaskan dendam kesumatnya. Sakuni dijungkirbalikan, duburnya dihujani senjata, mulutnya dirobek-robek akibat kata-katanya yang jahat hingga mengakibatkan banyak orang menderita. Kulitnya dikupas disayat-sayat sebagai pembalasan atas keserakahan dan kerasukan yang dilakukannya. Demikianlah perbuatan jahat harus dibayar dengan rasa sakit yang luar biasa hingga ajalnya sangat mengenaskan.

Artikel Terkait



No comments:

Post a Comment

Tentang Jiwaku

My photo
Republik Gelap mencoba menggambarkan (Menjelaskan) tentang sisi lain dari kehidupan, Hitam bukan selalu Buruk, Dan Putih bukan selalu Baik. Di Blog ini Aku coba gambarkan tentang sebuah perasaan yang muncul pada suatu waktu, berupa tulisan, puisi atau cerita dalam bentuk wayang. Apabila ada kata yang dirasa kurang enak hal ini karena aku berusaha mengungkapkan seadanya, tanpa ditutupi.