Terdiam dalam Malam gemericik air
Membayang melayang atau entah terbang
Jeritan pesawat anak lapang terdengar nyaring
Membawa anganku terbang meninggi
Ku lihat atap dunia tiada bercahaya
Kemarin dan sekarang berbeda sudah
Merengkuh tapi takut jatuh
Berjalan tapi selalu menengok belakang
Berdiri tapi hanya dengan satu kaki
Rapuh tapi enggan mau runtuh,
Membayang melayang atau entah terbang
Jeritan pesawat anak lapang terdengar nyaring
Membawa anganku terbang meninggi
Ku lihat atap dunia tiada bercahaya
Kemarin dan sekarang berbeda sudah
Merengkuh tapi takut jatuh
Berjalan tapi selalu menengok belakang
Berdiri tapi hanya dengan satu kaki
Rapuh tapi enggan mau runtuh,
Mereka telah hanyut dalam mimpi yang dibeli
Hanya aku yang tak sanggup membayarnya
Kalau mata ini bisa dihias air
Ku ambil air lalu kutuang didalamnya
Agar kulihat damai bersama Malam
Tapi sumur pun tandus Sungai pun kering
Termakan oleh panasnya Cahaya dunia
Tuhan bukan maksud aku mengheluh
Tapi sudahilah Badai yang bergemuruh
Hanya aku yang tak sanggup membayarnya
Kalau mata ini bisa dihias air
Ku ambil air lalu kutuang didalamnya
Agar kulihat damai bersama Malam
Tapi sumur pun tandus Sungai pun kering
Termakan oleh panasnya Cahaya dunia
Tuhan bukan maksud aku mengheluh
Tapi sudahilah Badai yang bergemuruh
No comments:
Post a Comment