Sunday, August 26, 2012

Senja Dan Wanita Penghibur

Duryudana Dan Banuwati Dalam Senja
Suatu senja terlihatlah seorang pemuda tanpa istri, tanpa anak dia hidup sebagai seorang diri di desanya, sebutlah dia adalah Duryudana akrab di panggil Dana, melamun Dia dalam bayang senja, termangu dalam pintu jendela, "Ahhhh", hanya suara itu yang terucap dari mulutnya sambil meletakkan tangan di pelipisnya.
Terbayang dalam benaknya kata seorang teman "Hidup tanpa cinta bagaikan Kayu tanpa daunnya". begitulah kata itu terulang dalam ingatanya yang wajar setiap hari hanya asap rokok dan Alkohol teman setia dalam hidupnya.

Terlihat beberapa puluh putung rokok di asbak tertata tak karuan, pakaian pun berserakan di meja dekat perapian, beranjak Dia dari lamunannya, berdandan rapi kemudian.
Untungnya dia seorang yang cukup kaya kereta kencana, kuda, bahkan pedati pun  Dia punya, berangkatlah Dana menuju perkotaan tempat segala aktivitas tertumpah dalam nya, entah itu malam ataupun tidak, Melihat Dia di sekeliling berabagai orang lengkap dengan aktivitasnya, sesekali terlihat gadis - gadis ramah menyapanya, tersenyum manja penuh arti.
Dalam hatinya Dia enggan ramai, tapi sekelilingya pun menjadi ramai, akhirnya diputuskan untuk singgah di kedai dekat Lokalisasi, hanya remang, gelap malam kota.

 "Kopi tidak terlalu manis mbak", Suara Dana memesan minuman yang terkenal pada tempat itu.
"Iya Mas silahkan tunggu" kata manja penjual yang tak mau disebut namanya.

Dalam menunggu setiap waktu itu berarti ketika Dana menoleh kanan kiri entah apa yang dipikirkan ketika melihat para pria - pria menggandeng wanita yang jelas bukan istrinya, berpelukan masuk dalam sebuah rumah yang dikenal surganya neraka.

"Tempat apa dan kemana mereka itu mbak", Dana pun keheranan.
"itu tempatnya surga dunia mas", penjual menjawab sambil cekikikan memberian Kopi nya.

Dalam hati Dana ingin melihat apa dan merasakan apa surga itu, beranjaklah Dia dalam duduknya, menuju tempat itu, melangkah demi langkah sampai pada pintu, dan masuklah Dia.

"Silahkan Mas" kata genit manja membuyarkan perasaannya.
"Oh iyaaa,,," Jawab dana Gugup.

Dana terus berjalan sampai akhirnya di sadar setiap kamar penuh dengan Cinta Asmara yang bergejolak dan dia bergumam "Ternyata ini tempat pemuja hidung belang". Timbul perasaan nakal ingin mencoba bersama wanita pekerja disitu, masuklah dia dalam ruangan yang didalamnya sudah ada wanita muda seusia Dana yang berselimut nakal dan manja, Gelap remang dalam ruangan yang lampunya sengaja dimatikan. Tanpa di jelaskan semua pun tahu apa yang akan di alami Dana dan wanita itu dalam satu kamar, yaa tentu saja bercinta.

Seusai bercinta Dana pun merasa ketagihan dan keenakan inilah arti surga sementara bagi diri dan jiwanya, sehingga setiap malam hampir setiap hari Dana masuk Dalam lokalisasi itu menemui Banuwati wanita yang pernah memuaskan Nafsunya, bersama Banuwati Dana menemukan Rasa yang tak pernah singgah dalam Hatinya, yaitu Cinta, itu lah yang menjadi dasar perasaan Dana ketika Bercinta dengan Banuwati.

Tiada kegiatan Melamun Senja setiap sore hanya berkencan dan bercinta itulah dalam benaknya sekarang, setiap hari uangnya di hamburkan demi bercinta dengan Banuwati terkadang juga Gratis tanpa biaya karena Banuwati telah menjadi langganan setianya, cinta menggelora mendasari bercinta mereka tiada percaya semua itu terjadi begitu saja.

Suatu sore Dana berangkat dari rumahnya dengan senyum cinta penuh gelora, berangkatlah Dia menuju tempat Banuwati bekerja, betapa kagetnya dia ketika sampai dalam kamar biasanya bahwa bukan Banuwati yang ada di dalamnya, tapi Wanita lain, karena terlanjur masuk Dia tak mungkin keluar, Wanita itu mendekat dengan manja dan penuh arti membangkitkan gairah nafsu pria.

"Hari ini kamu milikku sayang", kata wanita itu sambil melepas kancing baju Dana.
"Hentikan Kamu bukan Banuwati, aku tak mungkin bercinta dengan lain wanita", Kata Dana Sambil menampik tangan Wanita itu.
"Kenapa? Aku lebih seksi dari Dia, Aku lebih bohai darinya" Wanita itu berkata sambil menggoyang pinggulnya.
"Aku beri tarif yang lebih murah dari biasanya, dan aku disini Wanita terbaik dalam pelayanan" Tambahnya sambil meraba raba tubuh Dana.
"Bukan Hanya Seks yang aku cari disini tapi aku kesini Mencari separuh jiwaku yang hilang, bukan juga kau atau kebohaianmu".Dana menampis keras tangan wanita itu sambil beranjak keluar dan membanting pintu kamar.

Dia pulang dengan wajah yang masam sampai dirumah beteman kembali Dia dengan Alkohol, Suntuk penat Galau yang Dia rasakan, setiap hari kerjanya berlamun, mengharap Banuwati kembali dalam hidupnya, semenjak Banuwati tiada bekerja Dia jarang keluar, tertunduk dalam jendela menghadap barat berbayang Wajah Banuwati terlukis dalam senja sejak itu dia berpikir apakah tuhan sedang Bercanda.

Suatu sore tiada apa yang ada dipikirannya, bahwa Dia ingin keluar rumah bukan di kota atau lokalisasi, tapi pergi ke tempat yang lama tak di kunjunginya, Dia pergi ke bukit pada suatu senja, berharap Dia dapat menenangkan diri berdiri Dia dalam bayang senja, berhembus angin di mukanya pelan namun damai, tapi tiada damai sepi yang di temuinya.
Tiba - tiba tiada di kiranya sebuah pelukan merangkul dirinya dari belakang, hangat yang Dia rasa Dadanya berdebar, cukup lama tanpa ada kata yang keluar akhirnya sebuah suara memecah.

"Maafkan aku mas Dana pergi meninggalkanmu tak pamitan" kata seorang Wanita dengan isak tangis menghiasi wajahnya, yaa Suara itu adalah Banuwati.
Berpaling Dana dan kemudian merangkulna seraya berkata "Banuwati inikah engkau, betapa tiap hari aku mencarimu, aku menunggu tiada hari yang indah tanpa hadirmu di pelukku".

Tanpa terasa airmata mereka pun menjadi teman dalam suasana itu, haru sedih dan Gembira yang mereka rasakan di bawah bentang senja, Kemana Banuwati selama ini ternyata Dia pulang ke desa mengabarkan bahwa sudah ada calon suami terbaik untuknya, dan juga Dia telah berhenti dari Bidang kerjanya menjadi seorang penghibur, Demi cinta dan setia pada Duryudana.

-END-
27 - 08 - 2012 -Han-

Artikel Terkait



3 comments:

  1. definisi sang penghibur adalah ketika kita menjadi perantara untuk membuat orang lain bahagia, tersenyum, senang...itulah sang penghibur. Namun bagaimana jika seseorang gadis biasa yang harus menempatkan posisinya menjadi sang penghibur bagi seseorang? apakah dia sang penghibur? sekedar menghibur dikala hati menjadi mati karena sepi yang merajut? dan dengan kelapangannya memberikan setiap senyumannya untuk sang pencari hiburan.
    kisah sang penghibur menjelajahi bentuk-bentuk makna sang penghibur, memulai setiap langkah sang penghibur untuk berujung pada kehampaan sang penghibur...karena tugasnya hanya menghibur...bertempat di mata bukan dihati meski hatinya terpapat pada sebentuk hati...namun sang penghibur adalah sang penghibur...tak berarti apapun...hanya sebagai penghilang penat dan pengisi kekosongan waktu...that's really tragic...but...this life of "sang penghibur"...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Misteri dalam dunia Hiburan itu, entah mereka lakukan dengan mata atau hati, yang jelas mereka pun juga manusia,,,,

      Delete

Tentang Jiwaku

My photo
Republik Gelap mencoba menggambarkan (Menjelaskan) tentang sisi lain dari kehidupan, Hitam bukan selalu Buruk, Dan Putih bukan selalu Baik. Di Blog ini Aku coba gambarkan tentang sebuah perasaan yang muncul pada suatu waktu, berupa tulisan, puisi atau cerita dalam bentuk wayang. Apabila ada kata yang dirasa kurang enak hal ini karena aku berusaha mengungkapkan seadanya, tanpa ditutupi.